"Modal saya menikah hanya bismillah," begitulah jawaban yang terlontar dari lisan Arif ketika ditanya persiapannya untuk menikah. Arif memang orang unik, ia sebetulnya ingin menikah ketika masih duduk di bangku SMA. Namun, keinginannya menikah itu baru terwujud ketika ia kuliah semester tiga, saat usianya dua puluh tahun.
Ketika
menikah, ia belum memiliki pekerjaan tetap. Tapi ia selalu yakin bahwa
Allah pasti akan membuka pintu rezeki baginya. Ketika mantap memutuskan
untuk menikah, ia hanya berencana akan menulis beberapa buku, yang
royaltinya akan ia gunakan sebagai bekal perjalanan hidupnya setelah
menikah.
Ia
menikah tanpa pacaran. Ia ingin menikah hanya karena Allah, tidak
penting siapa calon istrinya. Yang penting ia muslimah yang teguh
agamanya. Maka ketika ia mengkhitbah calon istri dan ditanyai
oleh calon mertua tentang banyak hal, ia hanya menjawab dengan tegas,
"Urusan saya adalah menikah secepatnya karena Allah. Kalau tidak dengan
anak bapak, sepulang dari sini, dan di jalan ada akhwat yang mau
menikah dengan saya, saya akan segera menikah dengannya. Karena kata
ustaz saya, jika keinginan menikah sudah muncul dalam diri saya, maka
saya harus segera menikah dan tidak boleh menundanya."
Dengan
berkata seperti itu, akhirnya calon mertuanya mantap menyerahkan
putrinya kepada Arif. Kata mertuanya, Arif termasuk makhluk langka, dan
orang langka seperti dia patut dilestarikan.
Saat
memutuskan untuk menikah, sebenarnya ia tidak punya modal finansial
yang boleh dibilang cukup. Untuk modal nikah saja, ia harus berhutang.
Saat itu ia dapat modal menikah sebesar 12juta. Awalnya ia berencana
usai pernikahan nanti ia akan mengangsur utangnya itu kira-kira dalam
tempo dua tahun, baru lunas. Namun, atas kehendak Allah, ia ternyata
bisa melunasi utangnya hanya dalam tempo dua bulan. Karena setelah
menikah, buku pertamanya yang berjudul Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan meledak di pasaran.
"Saya yakin," kata Arif, "siapapun yang menikah karena Allah dengan modal bismillah, Allah pasti akan memudahkan segala urusannya. Alhamdulillah, saya merasakan semua kebenaran janji Allah itu,"
Ya. Arif. Nama lengkapnya Arif Nur Salim. Nama pena-nya Salim A. Fillah
(buku "Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk - Ahmad Rifa'i Rif'an")
(buku "Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk - Ahmad Rifa'i Rif'an")

Tidak ada komentar:
Posting Komentar